Senin 27 Aug 2012 00:19 WIB

KTT GNB Serukan Perdamaian di Tengah Ancaman Boikot

Rep: Gita Amanda/ Red: Dewi Mardiani
Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi.
Foto: Press TV
Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran mendesak Gerakan Non Blok (GNB) untuk membuat membangun perdamaian global. Upaya kolektif semua anggota GNB diharapkan dapat memainkan peran penting dalam menemukan solusi damai atas berbagai konflik. Pertemuan puncak 16 negara-negara anggota GNB akan dimulai di Teheran, Iran, Ahad (26/8) seperti dilansir Press TV.

Upacara ini sekaligus sebagai penyerahan jabatan kepresidenan GNB dari Mesir pada Iran. Dalam kurun waktu tiga tahun ke depan Iran akan memimpim kepresidenan GNB. Duta Besar Mesir untuk PBB Moataz Khalil, resmi menyerahkan jabatan presiden GNB ke Iran.

Dalam upacara pembukaan tersebut Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi, meminta semua negara GNB menggunakan potensi mereka untuk membangun perdamaian dan keadilan di dunia. Saat ini menurutnya Iran telah mempromosikan tujuan umum dari GNB, termasuk mendorong solidaritas antar negara anggota.

Menurutnya kini pikiran 'destruktif' telah mempengaruhi hubungan internasional dan berusaha mengontrol dunia. Ia menegaskan, perlunya negara-negara GNB mengambil langkah kolektif dan tegas untuk mempromosikan keanekaragaman budaya. Terlebih terkait hak penentuan nasib dan memiliki pemerintahan demokratis dan terpilih.

"Kita perlu menghidupkan kembali gerakan kita, sesuai dengan kondisi dunia saat ini," ujar Salehi. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kewaspadaan. Sebab menurutnya, kebijakan yang egois dan mengganggu masih digunakan dalam hubungan internasional. Salehi juga menyatakan selama kepemimpinannya, Iran akan terus berusaha memperkuat GNB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement