Ahad 26 Aug 2012 20:07 WIB

Inilah Hasil Kunjungan Hidayat Nur Wahid Soal Rohingya

  Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid memberikan pidato Solidaritas Untuk Muslim Rohingya (Myanmar) dan Syria dalam aksi massal simpatisan PKS di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (12/8). (Aditya Pradana Putra/Republika)
Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid memberikan pidato Solidaritas Untuk Muslim Rohingya (Myanmar) dan Syria dalam aksi massal simpatisan PKS di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (12/8). (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tokoh senior PKS Hidayat Nur Wahid yang memimpin delegasi anggota DPR-RI dari F-PKS mengemukakan pihaknya terus menggalang solidaritas untuk pengungsi Myanmar melalui LSM kemanusiaan.

"PKS tak hanya berinisiatif melakukan diplomasi parlemen, seperti bertemu Ketua MPR/DPD dan DPR Myanmar, namun menggalang solidaritas melalui LSM kemanusiaan. Kami berharap dapat akses langsung kepada korban," katanya seperti disampaikan tenaga ahli Menteri Sosial Suryama M Sastra saat dari Yangon, Ahad (26/8).

Suryama bersama tenaga ahli Mensos lainnya Drs Sapto Waluyo MSc ikut dalam rombongan parlemen Indonesia dari Fraksi PKS dalam kunjungan ke Myanmar.

Delegasi Indonesia itu sempat diterima Menteri Kesejahteraan Sosial, Bantuan dan Pemukiman Kembali Myanmar U Aung Kyi.

Suryama menjelaskan bahwa dalam konteks mencari solusi permanen, Hidayat Nur Wahid menanyakan apakah penggunaan istilah "Bengali Muslim" bagi warga Rohingya justru tidak menyulut masalah.

"Bukankah lebih baik disebut etnik Rohingya sesuai akar sejarahnya dan tidak menyebut identitas agama/Muslim dari luar/Bangladesh. Hal itu sejalan dengan kebijakan kewarganegaraan yang akan dituntaskan segera menurut Ketua DPR Myanmar," kata Hidayat dan disambut Aung Kyi yang spontan mengiyakan.

Suryama M Sastra menambahkan, agar koordinasi LSM kemanusiaan lebih efektif, pihaknya memohon dapat diinformasikan mekanisme penyaluran bantuan yang dapat ditempuh.

"Dalam jangka panjang, kita dapat saling tukar pengalaman untuk mencari solusi atas gejala kematian ibu dan malnutrisi balita yang tinggo di Rakhine," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement