Selasa 28 Aug 2012 01:31 WIB

Serang Warga Palestina, Tiga Bocah Israel Ditahan

Zionis Israel
Foto: presstv
Zionis Israel

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Tiga bocah Israel ditahan polisi Israel, Ahad (26/8) kemarin, lantaran dicurigai sebagai otak dibalik serangan bom molotov di Tepi Barat, Palestina, dua pekan lalu. Akibat serangan tersebut dua warga Palestina mengalami luka bakar parah, dan empat orang lainnya luka-luka.

Ketiganya diduga melemparkan bom molotov ke arah taksi yang dinaiki warga Palestina. "Polisi menahan tiga tersangka, semua berusia antara 12 dan 13 tahun. Mereka ditahan karena dicurigai terkait dengan insiden pelemparan bom molotov dua pekan lalu ke arah taksi Palestina," kata juru bicara polisi Micky Rosenberg kepada kantor berita AFP.

Keluarga Palestina yang berasal dari Desa Nahalin sedang menuju supermarket saat taksi yang mereka tumpangi diserang. Kepala keluarga yang duduk di kursi depan samping sopir terperangkap api dan mengalami luka bakar di badan dan mukanya. Dua anaknya juga mengalami luka bakar serius.

Gilanya, beberapa jam setelah penyerangan tersebut, ketiga bocah yang dirahasiakan identitasnya kembali berbuat onar. Mereka memukuli seorang remaja Palestina di Yerusalem hingga babak belur dan dilarikan ke rumah sakit.

Serangan pemuda Yahudi kepada warga Palestina seolah menjadi 'latihan' membela negaranya. Pekan lalu contohnya, beberapa pemuda Yahudi mengeroyok seorang pemuda Palestina hingga terluka parah.

Dua serangan yang dilakukan tiga bocah tersebut melahirkan kecaman dari para pemimpin Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Serangan itu juga membuat permusuhan Palestina dengan Israel kian meruncing.

Ketiga bocah Israel itu diperiksa dan ditahan pada Ahad (26/8) kemarin. Ketiganya tinggal di pemukiman Bat Ayin. Para saksi mata mengatakan, saat penyerang tersebut, mereka mendengarkan teriakan rasis dari ketiga bocah tersebut. Ironisnya, kelompok hak asasi Palestina dan Israel mengatakan para pemukim Yahudi jarang didakwa terkait kasus kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement