Sebuah kendaraan melewati pohon tumbang akibat Topan Bolaven di Yeosu, Korea Selatan, Selasa (28/8). (Jang Duk-jong/AP)
Sebuah kendaraan rusak oleh reruntuhan batu bata dari sebuah bangunan akibat Topan Bolaven di Wando, Korea Selatan, Selasa (28/8). (Park Chol-hong/AP)
Pejalan kaki menggunakan payung untuk melindungi diri dari angin kencang dan hujan yang disebabkan oleh Topan Bolaven di Seoul, Korea Selatan, Selasa (28/8). (Lee Jin-man/AP)
Tim penyelamat Korea Selatan mencoba menyelamatkan nelayan Cina dari kapal yang kandas di Jeju, Korea Selatan, Selasa (28/8). (Kang Jae-nam/AP)
Gelombang laut menerpa sebuah jembatan di pelabuhan kota Busan, Korea Selatan, Selasa (28/8). (Kim Sun-ho/AP)
REPUBLIKA.CO.ID, Topan Bolaven menerjang pantai Barat Korea Selatan, Selasa (28/8) dengan kecepatan angin hingga 170 km/jam. Menyebabkan dua kapal nelayan Cina terbalik, menewaskan lima orang di laut dan 10 orang hilang. Sebanyak 18 orang nelayan berhasil diselamatkan oleh regu penyelamat pantai Korea Selatan.
Badai menghentikan aliran listrik ke hampir 200.000 rumah di Korea Selatan, mengakibatkan sejunmlah tiang tumbang tapi kerusakan lebih parah tidak terjadi seperti yang dikhawatirkan.
Seluruh sekolah di kota Seoul ditutup, namun pasar keuangan, instalasi industri dan energi dan kantor pemerintah beroperasi seperti biasa.