REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Badan pangan PBB, Senin (27/8), menyatakan lebih dari 1,6 juta warga Zimbabwe memerlukan bantuan. Ini menyusul gagal panen yang menerpa negara Afrika Timur tersebut.
"Program Pangan PBB (WFP) menyatakan lebih dari 1,6 juta orang akan memerlukan bantuan pangan di Zimbabwe selama puncak musim kelaparan. Puncak kelaparan yang mulai terjadi pada Januari," kata Juru Bicara PBB, Martin Nesirky, dalam satu taklimat harian di Markas Besar PBB, New York.
Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah penurunan 33 persen hasil panen nasional padi-padian tahun ini. Penurunan terjadi akibat curah hujan yang lambat dan tak beraturan.
''Ini juga karena pola pertanian yang buruk," kata Nesirky sebagaimana dikutip Xinhua.
Badan Pangan PBB bekerjasama dengan pemerintah Zimbabwe meningkatkan operasi. Hal tersebut guna memenuhi kebutuhan yang meningkat. "Makanan akan dibagikan dan uang kontan akan diberikan kepada rakyat yang rentan," tambahnya.