Rabu 29 Aug 2012 00:23 WIB

Pertemuan Tingkat Menteri GNB Dimulai di Teheran

Petugas mengatur bendera-bendara para negara Gerakan Non Blok
Foto: AP
Petugas mengatur bendera-bendara para negara Gerakan Non Blok

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Para menteri luar negeri negara anggota Gerakan Non-blok (GNB) Selasa (29/8) menghadiri pertemuan tingkat menteri organisasi di ibu kota Iran, Teheran.

Dua hari pertemuan tingkat menteri, yang diselenggarakan setelah pertemuan persiapan para pejabat senior pada 26-27 Agustus, akan dilanjuti oleh KTT GNB pada 30-31 Agustus. Pertemuan tingkat menteri akan mempelajari draft dokumen yang dikeluarkan oleh pertemuan para pejabat senior. Dokumen akan ditinjau kembali pada pertemuan puncak.

Berpidato dalam pembukaan pertemuan para menteri luar negeri Selasa (28/8), Wakil Menteri Luar Negeri Mesir Ramzy Ezz El Din mengatakan dia berharap bahwa Iran akan "berhasil" dalam mempertahankan tujuan organisasi.

Ezz El Din mengatakan bahwa pertemuan GNB berlangsung pada saat situasi global dalam keadaan "sensitif". Dia menyatakan harapan bahwa GNB bisa memainkan peran "efektif" dalam menghadapi tantangan global saat ini.

Reformasi dalam struktur lembaga-lembaga global dengan cara memenuhi kepentingan semua bangsa telah ditekankan oleh organisasi ini, katanya.

Mesir mengikuti garis tertentu dalam pertemuan yang sedang berlangsung, yang berfokus pada reformasi dalam struktur Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui kerja kolektif, senjata nuklir dan senjata pemusnah massal, perlucutan senjata, mewujudkan demokrasi dan hak asasi manusia, memerangi terorisme internasional dan membantu untuk menyelesaikan krisis global dengan masalah Palestina pada intinya, kata Ezz El Din.

Presiden Mesir Mohamed Moursi dijadwalkan akan ikut ambil bagian dalam KTT GNB mendatang, untuk menyerahkan putaran ketua GNB kepada Iran, dan pemimpin Mesir yang baru diharapkan dapat menemui beberapa pejabat Iran di sela-sela acara.

Mesir dan Iran tidak memiliki hubungan diplomatik penuh sejak Revolusi Islam Iran 1979, ketika Iran memutuskan hubungan setelah Kairo memberikan suaka kepada Shah Iran yang digulingkan dan membuat perdamaian dengan Israel.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement