Rabu 29 Aug 2012 05:43 WIB

Iran Bertekad Rebut Lagi Aset yang Dijarah AS

Wanita Iran mengibarkan bendera Iran.
Foto: Hamid Foroutan/AP
Wanita Iran mengibarkan bendera Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, Seorang komandan senior militer Iran menyebut pemblokiran aset negara itu oleh AS sebagai "terorisme ekonomi". Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Brigjen Massoud Jazayeri menegaskan tekad Tehran untuk merebut kembali kekayaan nasional Iran tersebut.

"Kami akan mengambil kembali aset yang dibekukan oleh AS itu," kata Jazayeri. "Pemblokiran aset Iran adalah terorisme ekonomi dan penjarah finansial," tambahnya.

Komandan senior Iran itu menekankan bahwa Republik Islam akan merebut kembali asetnya yang dijarah AS.

Pernyataan Jazayeri mengemuka sebagai tanggapan atas undang-undang yang baru-baru ini diratifikasi DPR Amerika Serikat mengenai embargo terbaru terhadap Iran pada tanggal 1 Agustus.

RUU ini menolak visa dan membekukan aset individu dan perusahaan yang memasok teknologi dan peralatan tertentu terhadap Iran.

Keputusan terbaru AS itu meningkatkan gelombang tekanan sanksi sebelumnya yang dijalankan selama 33 tahun untuk membekukan aset Iran di Amerika Serikat. Selama lebih dari tiga dekade, semua presiden AS telah sepakat setiap tahun untuk memperpanjang perintah pembekuan aset Iran.

sumber : IRIB/IRNA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement