Rabu 29 Aug 2012 05:51 WIB

Pertama Sejak 2008, Jepang dan Korut Berunding, Soal Apa?

Kim Jong un dalam siaran terkini dari televisi Korut
Foto: AP
Kim Jong un dalam siaran terkini dari televisi Korut

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING---Jepang dan Korea Utara Rabu akan bertemu untuk pertama kalinya melakukan pembicaraan tatap muka dalam empat tahun pada saat para diplomat melihat apakah mereka dapat mulai meletakkan dasar untuk mengatasi sejarah yang bermasalah.

Hubungan antara kedua negara telah lama tegang di tengah beberapa puluh tahun saling ketidakpercayaan, meskipun mereka secara berkala mencoba untuk melanjutkan dialog yang sejauh ini sulit dipahami dengan tujuan membangun hubungan diplomatik resmi.

Diskusi-diskusi, diperkirakan akan berlangsung setidaknya satu hari, terjadi pada saat pemerintah dan para analis mencari petunjuk tentang kebijakan luar negeri yang muncul dari pemimpin Korea Utara

Kim Jong-Un, yang mengambil alih kekuasaan setelah ayahnya Kim Jong-Il meninggal pada Desember.

Masalah-masalah yang telah lama membingungkan hubungan Jepang-Korea Utara, bagaimanapun, tetap sebagian besar sama, sehingga masih belum jelas berapa banyak, jika ada, kemajuan dapat dibuat dalam pertemuan di Beijing, ibu kota Cina itu.

Tokyo terus menginginkan jawaban lebih lanjut mengenai nasib warganya yang diculik di masa lalu oleh agen Korea Utara, di tengah kecurigaan bahwa bagi Jepang Pyongyang telah gagal untuk memberikan semua informasi yang dimilikinya.

Pyongyang mengakui pada tahun 2002 bahwa agennya menculik warga Jepang di tahun 1970-an dan 1980-an untuk membantu melatih mata-mata mereka mengajar bahasa dan kebudayaan Jepang, dan diperbolehkan lima dari mereka dan anggota keluarga mereka untuk kembali ke Jepang.

Dikatakan delapan lainnya telah meninggal, meskipun banyak pihak di Jepang bertahan berharap mereka tetap hidup. Ada juga kecurigaan bahwa agen Pyongyang menculik lebih banyak warga Jepang daripada yang diakui.

Jepang mengatakan Korea Utara setuju untuk membuka kembali penyelidikan terhadap nasib warga Jepang yang diculik saat kedua belah pihak terakhir bertemu pada tahun 2008.

Dari sudut pandang keamanan, Jepang juga tetap mewaspadai masa lalu uji coba rudal balistik Korea Utara di atas wilayah atau ditujukan untuk wilayah udara mereka, serta percobaan nuklir bawah tanah pada tahun 2006 dan 2009 serta ancaman lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement