Rabu 29 Aug 2012 07:20 WIB

Badai Isaac Dekati Teluk AS, Perkuat Harga Minyak

Gambaran Badai Isaac yang melanda Amerika Serikat bagian selatan.
Foto: guardian.co.uk
Gambaran Badai Isaac yang melanda Amerika Serikat bagian selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, New York -- Harga minyak global berakhir lebih tinggi pada Selasa (Rabu pagi WIB), sekalipun menteri keuangan Prancis mengatakan Kelompok Tujuh (G7) akan menekan produsen utama untuk meningkatkan produksi. Dolar yang lebih rendah dan penutupan sebagian besar produksi minyak dan gas di Teluk Meksiko AS karena Badai Isaac menimpa wilayah tersebut membantu menjaga harga lebih tinggi untuk hari ini.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet WTI untuk pengiriman Oktober, bertambah 86 sen, ditutup pada 96,33 dolar AS per barel. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober naik 32 sen menjadi menetap pada 112,58 dolar AS per barel.

Sekitar 93 persen dari produksi minyak dan 67 persen produksi gas alam ditutup di Teluk AS, dan hampir satu juta barel per hari. Kapasitas penyulingan terkunci, kata pemerintah, karena intensitas Badai Isaac meningkat menjadi topan kategori satu di atas perairan dan langsung menuju ke New Orleans, sebuah pusat penyulingan utama.

"Harga minyak mentah terkoreksi lebih tinggi pada Selasa, didukung oleh dolar AS yang lebih lemah dan 'rebound' di pasar ekuitas global," kata analis Sucden, Myrto Sokou. "Semua mata tetap pada Badai Isaac yang mungkin menyebabkan masalah lebih lanjut dengan potensi gangguan yang serius pada kilang minyak (untuk) di Pantai Telukt, AS," tambah Sokou.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement