Rabu 29 Aug 2012 17:00 WIB

Demi Keamanan, Gereja di Nigeria Larang Perempuan Pakai 'Gele'

Rep: Agung Sasongko/ Red: Hafidz Muftisany
Perempuan memakai gele
Perempuan memakai gele

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA--Gereja Katolik St Theresa di Enugu, Nigeria melarang jamaah perempuan untuk mengenakan penutup tradisional, gele. Larangan itu efektif diberlakukan 9 September mendatang.

Pastor Uche Obodoechina menjelaskan larangan itu mempermudah petugas keamanan mengidentifikasi jamaah "Dari identifikasi itu petugas dapat mengetahui pelaku penyelundup bom ke dalam gereja," papar dia seperti dikutip dailymail.co.uk, Rabu  (29/8).

Gele telah dipakai  perempuan Nigeria dari generasi ke generasi, dan biasanya dikenakan pada acara khusus seperti pernikahan, pemakaman, layanan dan perayaan keagamaan. Biasanya, kain yang digunakan berpola brokat, damask dan jacquard.

Keputusan ini cukup mengejutkan kalangan Kristen, lantaran sebelumnya gereja-lah yang mengharuskan perempuan menutupi kepala mereka ketika menghadiri setiap acara gereja. Namun, aktivitas kelompok militan Nigeria yang telah menyerang komunitas Muslim dan non-Muslim, menjadi pertimbangan gereja menarik kembali aturan itu.

Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengatakan kelompok militan Boko Haram tengah menciptakan rasa tidak nyaman pada umat beragama. "Awalnya mereka menyerang pemerintah, kini masjid dan gereja jadi sasaran," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement