Kamis 30 Aug 2012 01:19 WIB

Anulir Pernyataan, Mesir Bilang Tewaskan 11 Teroris Sinai

 Perbatasan Israel-Mesir di gurun Sinai.
Foto: (Amir Cohen/Reuters)
Perbatasan Israel-Mesir di gurun Sinai.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Militer Mesir, Rabu (29/8)  mengatakan 11 "teroris" tewas dalam operasi militer terhadap gerilyawan Islam di Semenanjung Sinai.

Satu pernyataan militer, yang dibacakan di televisi negara, bertentangan dengan klaim sebelumnya yang menyatakan telah membunuh 20 gerilyawan dalam serangan helikopter.

Juga berbeda dengan kampanye yang diluncurkan setelah orang-orang bersenjata menewaskan 16 tentara Mesir dalam serangan 5 Agustus terhadap pos tentara.

"Angkatan bersenjata, bekerja sama dengan polisi, telah menangkap 23 orang, membunuh 11 teroris dan melukai salah satunya sejak awal Operasi Rajawali," katanya. Operasi itu melibatkan tank-tank dan helikopter.

"Angkatan bersenjata akan terus melakukan Operasi Rajawali untuk mengejar teroris, dan akan dimulai pada Rabu pagi untuk memindahkan pasukan untuk menyelesaikan pengejaran para buronan teroris, serta memusnahkann semua sel teroris di Sinai."

Penyergapan 5 Agustus ialah operasi terbaru dalam serangkaian serangan gerilyawan terhadap tentara dan polisi di wilayah semenanjung tanpa hukum itu. Presiden Mohamed Moursi meminta untuk memecat kepala intelijen dan menteri pertahanannya.

Operasi militer itu menjadi penempatan terbesar tentara di Sinai. Kawasan ini berbatasan dengan Israel dan Gaza, sejak negara Yahudi itu menyerahkan kembali semenanjung di bawah perjanjian damai tahun 1979, yang menahan kehadiran militer Mesir di semenanjung.

Sejak penggulingan orang kuat Hosni Mubarak pada awal tahun 2011, gerilyawan Islam, yang sebagian besar dari populasi Badui di Sinai, telah mengeksploitasi kekosongan keamanan untuk melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan dan Israel.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement