REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN---Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Seyyed Ali Khamenei mengatakan Tehran memandang penggunaan senjata pemusnah massal, termasuk senjata nuklir, sebagai "dosa besar dan tidak terampuni."
Pada pembukaan KTT ke-16 GNB hari Kamis (30/8), Ayatullah Khamenei mengatakan, penghapusan senjata pemusnah massal merupakan kebutuhan mendesak dan tuntutan universal.
Dia menegaskan bahwa Iran menjunjung tinggi prinsip "Energi nuklir untuk semua dan senjata nuklir tidak untuk siapapun."
"Sangat ironis bahwa pemerintah AS yang memiliki stok terbesar dan paling mematikan dari senjata nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya, dan satu-satunya negara yang telah menggunakannya, tapi saat ini ingin membawa bendera menentang proliferasi nuklir," tegasnya.
Khamenei mencatat bahwa AS dan sekutu Baratnya telah mempersenjatai rezim Israel dengan senjata nuklir dan menciptakan ancaman utama bagi kawasan Timur Tengah.
"Slogan kami adalah ‘Timur Tengah Tanpa Senjata Nuklir' dan kami berkomitmen dengan prinsip itu," ucap Ayatullah Khamenei.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menegaskan bahwa AS dan anteknya melindungi kepentingan Barat atas nama hak asasi manusia, melancarkan intervensi militer ke negara-negara lain atas nama demokrasi dan menyerang orang-orang tak berdosa dengan bom dan senjata yang mengatasnamakan pemberantasan terorisme.