Jumat 31 Aug 2012 13:57 WIB

Indonesia Harus Contoh Sistem Logistik Cina

 Pemandangan dari sebuah danau di replika desa Hallstatt di Selatan kota Huizhou, Provinsi Guangdong, Cina, Jumat (1/6). (Tyrone Siu/Reuters)
Pemandangan dari sebuah danau di replika desa Hallstatt di Selatan kota Huizhou, Provinsi Guangdong, Cina, Jumat (1/6). (Tyrone Siu/Reuters)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Duta Besar RI untuk Cina dan Mongolia, Imron Cotan menegaskan Indonesia harus mencontoh sistem logistik nasional China untuk meningkatkan produktivitas nasional dengan biaya ekonomi yang efektif serta efisien.

"Infrastruktur dan sistem logistik nasional yang baik, sudah sebuah keharusan untuk dapat meningkatkan produktivitas nasional sebagai bagian dari modal untuk bersaing secara kompetitif di pasar global," katanya, saat menerima beberapa akademisi Indonesia di Beijing, Jumat.

Beberapa akademisi Indonesia yang diterima Dubes Imron yakni Guru besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Dr Azyumardi Azra, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno, Ketua Pusat Kajian Pancasila Universitas Pancasila Suharso dan Jusuf Sutanto.

Dubes Imron mengatakan strategi pengembangan intra dan interkonektivitas infrastruktur darat, laut, udara di dalam negeri dan ke luar negeri Cina, cukup baik.

"Kini hingga 2009, hina memiliki jalan tol terpanjang di dunia kedua setelah Amerika Serikat dengan panjang sekitar 65.065 kilometer. Dan sejak tahun kemaren panjang jalan tol itu bertambah menjadi sekitar 76.114 kilometer," ungkapnya.

Selain jalan tol, Cina juga memiliki panjang jalur kereta sekitar 100.000 kilometer yang menghubungkan seluruh procinsi yang ada di Cina, dan akan ditingkatkan menjadi 170.000 pada 2030.

Negeri Panda itu kini juga telah memiliki jalur kereta cepat sepanjang 8.358 kilometer yang merupakan terpanjang di dunia, serta akan dibangun pula jalur yang menghubungkan hingga Tibet, Rusia serta beberapa negara ASEAN.

"Dengan infrastruktur yang terbangun baik, tercapai sistem logistik nasional yang baik pula. Sehingga arus barang, manusia dan jasa dapat berjalan baik, meningkatkan produktivitas nasional dengan biaya yang efektif dan efisien, sehingga harga barangpun menjadi murah dengan kualitas terjaga," paparnya.

Imron menekankan Indonesia sebagai negara kepulauan sangat penting untuk membangun sistem logistik nasional, sistem infrastruktur yang baik sehingga biaya ekonomi dapat ditekan, produktivits meningkat dan kualitas barang terjaga.

"Yang terjadi kan, karena infrastruktur jalan buruk, kapasitas pelabuhan yang kurang memadai, akhirnya biaya ekonomi tinggi. Produsen yang semula menjual tomat, karena terlalu lama di perjalanan menjadi saus tomat, nilai jual rendah. Jika infrastruktur dan sistem logistik nasional bagus, itu tidak akan terjadi," katanya, menegaskan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement