Jumat 31 Aug 2012 15:02 WIB

Bank Dunia Peringatkan Harga Pangan Dunia

Rep: Umi Lailatul/ Red: Dewi Mardiani
Jim Yong Kim, ketua baru Bank Dunia
Foto: jhaines6.wordpress.com
Jim Yong Kim, ketua baru Bank Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank Dunia memperingatkan terjadinya kenaikan harga pangan global saat ini. Harga pangan dunia meningkat sebesar 10 persen pada Juli dibandingkan bulan sebelumnya. Lembaga yang berbasis di Washington ini mengeluarkan pernyataan tersebut pada hari Kamis, (30/8) lalu.

Bank dunia juga memperingatkan tentang dampak dari kenaikan tersebut. Berdasarkan data dari Bank Dunia, harga gandum dan jagung meningkat sebesar 25 persen antara Juni hingga Juli. Sementara itu, harga kedelai juga naik sebesar 17 persen. Lembaga ini menilai suhu tinggi dan kekeringan yang melanda Amerika Serikat dan Eropa Timur, telah menyebabkan kerusakan tanaman. Karena itu, harga pangan menjadi ikut naik.  

Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, mengatakan orang-orang di Sub-Sahara Afrika dan Timur Tengah akan terkena dampak dari kenaikan harga tersebut. ‘’Kami tidak bisa membiarkan kenaikan harga pangan tersebut. Ini sangat berbahaya. Anak-anak bisa putus sekolah serta kekurangan gizi karena mengimbangi tingginya harga pangan,’’ kata Kim, seperti dilansir Press TV.  

Sebelumnya pada Agustus ini, Food and Agriculture Organization (FAO) telah mendesak pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menghentikan penggunaan jagung sebagai bahan biofuel. Namun, AS menolak permintaan tersebut. Mereka berdalih penggunaan biofuel dari jagung akan mengurangi harga bensin bagi negaranya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement