Jumat 31 Aug 2012 18:15 WIB

Soal Rohingya, JK: Indonesia agar Tangannya di Atas

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (kanan) berbincang dengan tim PMI yang akan berangkat membawa bantuan kemanusiaan untuk korban konflik Rohingya di Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (25/8).
Foto: Antara/Saptono
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (kanan) berbincang dengan tim PMI yang akan berangkat membawa bantuan kemanusiaan untuk korban konflik Rohingya di Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla hadir dalam aksi solidaritas peduli Rohingya. Acara solidaritas ini diselenggarakan oleh sebuah organisasi bernama Taruna Merah Putih.

Dalam sambutannya, mantan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) itu mengatakan, sudah saatnya Indonesia bergerak untuk membantu kurangi penderitaan etnis muslim Rohingya. ''Agar negara besar Indonesia ini tangannya berada di atas, jangan selalu di bawah,'' tutur Jusuf Kalla, Jumat (31/8) sore, di depan seluruh tokoh pemuka serta lintas agama.

Kalla mengatakan, yang terpenting dalam memberikan bantuan ialah mendekati permasalahan. Sebab, masalah akan teratasi bila kita yang mendekati. ''Jangan dihindari,'' ujarnya. Ia menerangkan, memberikan bantuan pun tidak boleh membeda-bedakan. Soal latar belakang apapun yang ada mewarnai terjadinya konflik, sebut kala, harus dikesampingkan dahulu.

''Sekarang itu (di kamp kamp pengungsi Rohingya) kondisinya sangat buruk,'' kata Kalla. Oleh sebab itu, langkah utama yang dilakukan ialah menyelesaikan masalah. Lanjutnya, dalam memberikan bantuan negara yang berdemokrasi seperti Indonesia harus selalu terbuka dan terbuka itu tidak boleh memihak. ''Saya datang tidak berpihak, saya datang hanya untuk menyelesaikan masalah,'' tegas JK.

Menurutnya, yang terpenting itu ialah bagaimana agar datangnya bantuan bisa segera. Sehingga, yang membutuhkan pertolongan dapat pula segera merasakan bantuan. ''Kita datang dengan memberikan makanan, perbaiki rumah, optimalkan bantuan,'' tutupnya.

Sedangkan bantuan yang sedang PMI upayakan ialah berupa tahapan rehabilitasi, yaitu membangun 8.000 unit rumah untuk etnis muslim Rohingya.

Dalam aksi solidaritas untuk Rohingya ini, TMP berhasil menggalangkan dana yang jumlah cukup untuk di bawa PMI, dari sejumlah kalangan pengusaha, agar segera diterbangkan ke Myanmar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement