REPUBLIKA.CO.ID, PBB, - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon meminta Iran untuk membuktikan bahwa program nuklirnya bersifat damai setelah badan pengawas PBB mengatakan jika negara Islam itu telah meningkatkan kapasitas program nuklirnya.
Ban, yang menekan para pemimpin Iran terkait kecurigaan masyarakat internasional pada upaya pembuatan bom saat menghadiri pertemuan puncak Gerakan Non Blok di Teheran pekan ini, menyatakan penyesalannya atas tidak adanya kemajuan kesepahaman antara pemerintah dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
Hal ini sangat "disesalkan bahwa Iran belum mencapai kesepakatan dengan IAEA mengenai rencana untuk menyelesaikan semua isu utama," kata pernyataan yang dikeluarkan oleh Juru Bicara Ban Ki-moon, Martin Nesirky, Sabtu (1/9).
Ban mengatakan harus ada "solusi diplomatik dan negosiasi" atas masalah itu. "Ini harus mencakup langkah-langkah oleh Iran yang ditujukan untuk membangun kepercayaan internasional tentang sifat eksklusif damai program nuklirnya, "tambahnya.
Pernyataan itu dikeluarkan pasca diterbitkannya laporan baru IAEA yang mengatakan bahwa Iran telah meningkatkan kapasitas program nuklirnya hingga dua kali lipat dan mulai memproduksi bahan bakar nuklir.
Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan negara-negara Barat lainnya menuduh Iran ingin membuat bom nuklir. Namun Teheran bersikeras programnya bertujuan damai.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan dalam sebuah pidato yang dihadiri oleh Ban Ki-moon pada KTT Gerakan Non-Blok pekan ini bahwa negaranya "tidak akan pernah" menghentikan kegiatan nuklirnya.