REPUBLIKA.CO.ID, Sekitar dua belas orang tewas dan 60 lainnya mengalami luka-luka dalam serangan yang dilakukan Taliban terhadap sebuah pangkalan militer AS di wilayah tengah-timur Afghanistan. Demikian dilaporkan Press TV, Sabtu (1/9).
sebuah bom truk meledak di dekat gerbang pangkalan di distrik Saidabad, provinsi Wardak. Pemboman menewaskan dua polisi Afghanistan dan sepuluh warga sipil dan melukai dua tentara AS dan 58 orang lainnya.
Seorang juru bicara gubernur Wardak mengatakan para penyerang telah menargetkan pasukan AS. "Ada dua ledakan berat yang merusak beberapa bagian dari kantor kepala distrik dan markas polisi, dan Pasukan ISAF (Pasukan Bantuan Keamanan Internasional) juga," kata Shahidullah Shahid.
Ledakan itu juga menghancurkan bangunan militer dan non-militer di dekat pangkalan. Juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pangkalan AS.
Perang pimpinan Amerika di Afghanistan dimulai pada 7 Oktober 2001. Serangan hendak menghapus Taliban dari kekuasaan, tapi ketidakamanan terus meningkat di seluruh negeri, meskipun kehadiran sekitar 130.000 pasukan pimpinan Amerika.
Dalam insiden lain pada Sabtu (1/9), dua tentara AS tewas di Afghanistan timur. "Dua anggota Pasukan AS-Afghanistan telah tewas menyusul serangan pemberontak di provinsi Ghazni, Afghanistan hari ini," kata ISAF dalam sebuah pernyataan, tapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Meningkatnya jumlah korban militer di Afghanistan telah menyebabkan kemarahan meluas di Amerika Serikat dan negara-negara anggota NATO, mengurangi dukungan publik untuk perang Afghanistan.
Menurut icasualties.org website, 321 tentara asing, sebagian besar personil AS, telah kehilangan nyawa mereka di Afghanistan sejauh ini tahun ini.
Sebanyak 566 pasukan pimpinan Amerika tewas di Afghanistan pada tahun 2011. Namun, 2010 tetap tahun paling mematikan bagi korban militer asing, dengan korban 711 tewas.