REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Pemerintah Yordania membutuhkan bantuan dana sebesar 700 juta dolar AS untuk membantu ratusan ribu pengungsi Suriah yang masuk ke negaranya. Permintaan itu pun telah diajukan bersama Badan Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) untuk mendapat bantuan secara internasional.
Bantuan kemanusiaan itu dikhususkan untuk pengungsi yang berada di sepanjang daerah perbatasan Yordania dengan Suriah, khususnya di kamp Zaatari dan sekitarnya. "Kami butuh bantuan untuk terus bisa menampung saudara-saudara Suriah," Kata Menteri Perencanaan dan Kerja Sama Internasional Yordania, Jaafar Hassan pada konferensi pers bersama UNHCR di Amman, Yordania, dikutip BBC, Ahad (2/9).
Menurut dia, nominal bantuan kemanusiaan yang diajukan itu lebih tinggi dari angka sebelumnya yakni sebesar 400 juta dolar AS. Hal itu seiring bertambahnya jumlah pengungsi dari sekitar 180 ribu orang hingga menjadi lebih dari 240 ribu orang.
Hassan mengatakan, Pemerintah Yordania sebelumnya telah berupaya mengatasi sejumlah persoalan untuk membantu para pengungsi Suriah yang terus bertambah. Namun, bantuan tersebut sudah melebihi batas kemampuan, karena harus menyediakan air bersih serta menyediakan pasokan listrik dalam jumlah besar.
Karenanya, dana bantuan itu sangat dibutuhkan mengingat Pemerintah Yordania sudah tidak lagi bisa berbuat banyak untuk membantu pengungsi Suriah. Mereka pun berharap mendapat bantuan tersebut dari komunitas-komunitas internasional. "Kami telah membuat usulan bersama (UNHCR)," ujar Hassan.
Wakil UNHCR Andrew Harper mengatakan Pemerintah Yordania saat ini sangat memerlukan dukungan untuk memberikan bantuan kepada pengungsi Suriah. Ia memperkirakan jumlah pengungsi Suriah yang masuk ke Yordania akan terus bertambah. "Saya tidak melihat ada indikasi jumlah (pengungsi) akan berkurang," kata Harper, dilansir AFP.