REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengutuk serangan bom mobil bunuh diri terhadap kendaraan konsulat AS sehingga menewaskan dua orang di kota Peshawar, Pakistan, Senin.
"Saya mengutuk aksi bom bunuh diri di Pakistan tersebut. Kami mendoakan proses pemulihan bagi kami dan Pakistan," kata Hillary Clinton ketika jumpa pers dalam kunjungannya ke Indonesia di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin.
Seperti diberitakan oleh AFP, ledakan itu terjadi di dekat tempat tinggal konsulat Amerika Serikat dan badan bantuan asing.
Ledakan itu meninggalkan kawah di jalan dan menghancurkan satu Jeep, merusak dua lainnya lain dan menghancurkan dinding empat rumah di dekatnya, kata seorang wartawan AFP.
Dikabarkan dua warga AS tewas dan dua anggota staf konsulat AS dan dua warga Pakistan terluka karena insiden tersebut.
Menurut Kepala Kepolisian Peshawar Imtiaz Altaf, bom mobil itu memuat sampai dengan 110 kilogram (240 pon) bahan peledak, termasuk lebih dari 10 mortir.
Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa turut mengutuk serangan bom bunuh diri tersebut.
"Saya mengutuk keras tindakan terorisme tersebut. Kami (Indonesia-AS) tetap berjalan bersama untuk memerangi tindakan seperti itu. Kami harap para korban yang cidera segera memperoleh kesembuhan," kata Menlu Marty ketika menerima kunjungan Menlu Hillary di Jakarta, Senin.