Selasa 04 Sep 2012 05:44 WIB

Ingin Serang Iran, Netanyahu Dituding Sudah Kehilangan Akal

PM Israel Benjamin Netanyahu
PM Israel Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, Shaul Mofaz,  Pemimpin partai oposisi Kadima Israel mengecam Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas retorika perangnya terhadap Iran dan mengatakan bahwa perdana menteri sudah "kehilangan akalnya".

Seperti dilansir IRIB, Mofaz setelah pertemuannya dengan Netanyahu mengatakan, "Tampaknya dia telah kehilangan akalnya, alih-alih mengupayakan jalan keluar dan keputusan yang bertanggung jawab, dia menciptakan nuansa perang."

Mofaz menambahkan bahwa Netanyahu tampak "bingung, stres dan tidak fokus" atas masalah Iran.

"Perdana menteri tidak percaya lagi kepada para pejabat keamanan, Presiden Amerika Serikat [Barack] Obama, dan Presiden [Israel]  Shimon Peres. Ini adalah kepemimpinan yang bangkrut," katanya.

Ditegaskannya bahwa ada hubungan langsung antara retorika yang sering dilontarkan Tel Aviv terhadap Iran dan krisis ekonomi di Israel.

"Anda tidak bisa menempatkan negara dalam hiruk-pikuk perang. Ada hubungan langsung antara pernyataan perang, krisis ekonomi, dan keputusasaan rakyat."

Mofaz juga mendukung pernyataan mantan hakim Mahkamah Agung Israel Eliyahu Winograd, yang menilai ucapan Netanyahu dan Menteri Pertahanan Ehud Barak tentang agresi ke Iran sebagai "statemen yang sangat tidak bertanggung jawab."

Menurut Mofaz, Winograd telah "bergabung dengan daftar panjang orang-orang" yang menentang keras serangan Israel ke Republik Islam. "Dalih Winograd menentang serangan tersebut juga telah disampaikan oleh para pejabat departemen pertahanan, Presiden Amerika Serikat," tuturnya.

Baru-baru ini, ribuan warga Israel menggelar demonstrasi di Tel Aviv, memprotes ketimpangan sosial dan langkah-langkah penghematan pemerintah. Para demonstran Israel, juga geram dan khawatir terkait kemungkinan serangan Israel terhadap Iran, serta memprotes kebijakan gila perang rezim Israel dalam beberapa bulan terakhir.

sumber : IRIB/IRNA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement