REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Dua anak kecil tewas dan beberapa orang lagi cedera ketika satu bom mortir menghantam rumah mereka, Senin malam (3/9), di daerah pinggiran Kota pantai Latakia di Suriah, demikian laporan stasiun TV pro-pemerintah, Addounia.
Addounia melaporkan bom tersebut menghantam bangunan di daerah pelancongan Mashqita, tapi tak memberi perincian lebih lanjut mengenai kejadian itu.
Itu adalah aksi kekerasan pertama di daerah tersebut, yang kebanyakan telah tenang selama krisis 18 bulan di Suriah.
Senin pagi, sedikitnya lima orang, termasuk seorang perempuan dan anaknya, tewas, ketika satu mobil yang dipasangi bom meledak dan mengguncang pinggiran Kota Damaskus, Jaramana.
Masih pada Senin, satu bom lagi dijinakkan di tempat ledakan yang sama di Jaramana, daerah yang warganya percampuran antar-agama dan menghadapi serangkaian pemboman selama satu pekan belakangan. Tak kurang dari 30 orang telah kehilangan nyawa akibat peristiwa tersebut.
Sementara itu, jaringan pegiat --Komite Koordinasi Lokal-- menyatakan sebanyak 235 orang telah tewas pada Senin, demikian laporan Xinhua, Selasa (4/9) pagi.
Banyak peristiwa kekerasan, katanya, telah terjadi di berbagai daerah bergolak di seluruh negeri tersebut, sementara kelompok yang berpusat di Inggris --Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia-- menyebutkan jumlah korban jiwa sebanyak 100. Perbedaan angka itu tak bisa dijelaskan sebab pernyataan semacam itu tak bisa diabsahkan.