REPUBLIKA.CO.ID, Iran membawa Presiden Mongolia melihat pabrik pengayaan uranium utamanya di Natanz, Iran. Ini untuk pertama kali Iran membolehkan pemimpin asing ke sana.
Kunjungan Presiden Tsakhia Elbegdorj dilakukan seusai KTT Gerakan Non-Blok di Teheran, yang diharapkan pejabat Iran akan membuktikan bahwa berbagai sanksi dunia Barat gagal mengucilkan Iran secara diplomatik.
TV pemerintah menayangkan Elbegdorj menginspeksi peralatan untuk pengayaan uranium di fasilitas yang terletak di kota Natanz, Iran tengah.
Dunia Barat mengatakan program nuklir Iran ditujukan untuk membuat senjata. Akan tetapi, Iran mengatakan programnya bertujuan damai seperti untuk pembangkit listrik dan perawatan kanker.
Mongolia dilaporkan sedang membangun pembangkit listrik nuklir pertamanya dan menambang uranium dengan bantuan Rusia. Iran berulang kali mengatakan bersedia membagi keahlian nuklirnya dengan negara-negara lain.
Inspektur-inspektur badan nuklir PBB sering mengunjungi pabrik tersebut, dan Iran juga pernah mengizinkan diplomat dan wartawan asing masuk ke sana.