REPUBLIKA.CO.ID, JERUSSALEM -- Sikap anarkistis pemukim Israel kini tidak hanya menyerang rumah ibadah Muslim Palestina saja. Mereka baru saja dilaporkan telah melakukan penyerangan ke sebuah Gereja Katolik (Trappist) di Yerusalem.
Para pemukim Israel tiba-tiba mendobrak dan membakar pintu sebuah Trappist di Latrun, Lembah Ayalon, Yerussalaem. Dalam aksinya itu, mereka juga mencoret-coret dinding-dinding sekitar gereja dengan grafiti bernada anti-Nasrani.
Gerakan Perlawanan Palestina (Hamas), dalam suatu pernyataan mengutuk keras tindakan zionis Israel terhadap aksi pembakaran rumah ibadah itu. Hamas menganggap itu sebagai "kejahatan rasis’’, demikian dilansir Press TV, Selasa (5/9),
Hamas meminta masyarakat regional dan internasional untuk mengambil tindakan terhadap kejahatan Israel tersebut.
"Kejahatan terhadap bangunan suci Islam dan Kristen menunjukkan wajah asli Zionis,’’ seperti dikutip Press Tv dari pernyataan Hamas.
Sebelumnya, sejumlah pemukim Israel diduga juga membakar sebuah masjid di wilayah Tepi Barat pada 19 Juni lalu. Para penyerang itu sempat menuliskan kata-kata "Perang telah dimulai,’’ kata penduduk setempat. Sebelumnya lagi, warga Israel juga merusak beberapa mobil warga Palestina, di Al-Quds Timur pada 11 Juni lalu.
Kelompok ekstrimis Israel ini memang sejak lama melakukan penyerangan terhadap masjid, tempat-tempat umum, dan gereja-gereja tua. Trappist sendiri terletak di tanah Palestina yang direbut Israel pada 1967.
Para ekstrimis mengatakan serangan "the price tag’’ tersebut dilakukan untuk mengurangi keberadaan pemukim dan pemukiman Palestina yang didudukinya di Tepi Barat dan Timur Al-Quds.