REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kelompok ekstremis Yahudi kembali menebar teror di Kota Yerusalem. Mereka merusak dan membakar Biara Latrun di Kota Yerusalem. Bahkan, kelompok ekstrimis mencoret dinding kompleks Gereja Katolik dengan bahasa Ibrani berbunyi 'Yesus itu monyet'.
Ini bukan kali pertama berandalan Yahudi berbuat onar. Pada Februari lalu, mereka mengancam membunuh umat Nasrani lewat coretan di tembok dua gereja di Yerusalem. Mereka juga menghina Yesus.
Bahkan, pada akhir tahun lalu, kelompok ini membakar sebuah masjid kuno dan menggambar dinding masjid dengan lambang Bintang David. Lewat grafiti berbahasa Ibrani, mereka menyebut Nabi Muhammad SAW babi.
Juru bicara Kepolisian Israel Micky Rosenfeld mengungkapkan pihaknya sedang mengusut kasus tersebut. "Kami sedang menyelidiki insiden itu," katanya seperti dilaporkan Reuters, Rabu (5/9).
Polisi Israel mensinyalir tindakan itu berhubungan dengan rencana pengosongan pemukiman Yahudi ilegal Migron dekat Kota Ramallah. Pejabat Organisasi Pembebasan Palestina, Ahmad Qureia mengecam serangan itu. Pejabat lain yakni Saeb Erekat menuding Israel tidak serius mengusut dan mengadili pelaku.
Secara terpisah akademisi Palestina beragama Kristen Bernard Sabella menilai serangan itu dilakukan karena ekstrimis Yahuni tidak menginginkan Islam dan Kristen tinggal di Yerusalem. Pemerintah Palestina bulan lalu memperingatkan warga mereka berhati-hati terhadap serangan menjelang pengosongan Pemukiman Migron.
Penyerang terhadap masjid dan fasilitas publik milik Palestina pernah terjadi saat Israel meratakan Pemukiman Ulpana, Juni lalu. Pejabat Israel mengaku prihatin atas serangan Yahudi garis keras itu. Tapi tidak ada tindakan nyata untuk mengusut dan menghukum para pelaku.