Kamis 06 Sep 2012 09:52 WIB

Konvoi Pasukan Diserang di Kaukasus, 5 Prajurit Tewas

Rep: Antara/ Red: Dewi Mardiani
Militer Rusia saat menggelar operasi militer di wilayah Kaukasus Utara.
Foto: AP
Militer Rusia saat menggelar operasi militer di wilayah Kaukasus Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, NAZRAN -- Kelompok garis keras menyerang sebuah konvoi pasukan Kementerian Dalam Negeri Rusia di Ingushetia, provinsi yang dilanda kekerasan di kawasan Kaukasus Utara, kemarin, menewaskan lima prajurit. Penyerang meledakkan bom ketika konvoi itu lewat dan kemudian memberondongkan tembakan dengan senapan dan peluncur roket..

Menurut Kementerian Dalam Negeri Rusia di daerah itu, empat prajurit tewas di lokasi kejadian dan satu dari dua korban yang cedera meninggal kemudian di rumah sakit.

Kekerasan masih terus berlangsung di kawasan Kaukasus Utara Rusia sampai saat ini. Pada 26 Juli, pasukan keamanan federal menyerbu satu rumah di Dagestan, sebuah provinsi Rusia di kawasan Kaukasus Utara, menewaskan delapan orang yang diduga militan, kata sejumlah pejabat dan sumber penegak hukum.

Kelompok itu bersembunyi bersama wanita dan anak-anak di rumah itu, yang terletak di Alburikent di daerah pinggiran Makhachkala, ibu kota Dagestan. Menurut Komite Nasional Pemberantasan Terorisme Rusia (NAK), penyerbuan itu berlangsung pada tengah malam. Negosiasi gagal, kata komite itu, dan setelah gerilyawan melepaskan tembakan, pasukan khusus Rusia membiarkan anak-anak keluar dan kemudian menyerbu rumah tersebut.

Kremlin hingga kini masih berusaha mengatasi gerilyawan di Kaukasus Utara. Setelah satu dasawarsa setelah pasukan federal mendongkel dominasi separatis di Chechnya.

Kekerasan dan aksi serangan terus berlangsung. Sebelum ini, terjadi serangan bom bunuh diri yang dilancarkan oleh seorang pelaku dari Kaukasus Utara yang menewaskan 37 orang di bandara terpadat Rusia Domodedovo di Moskow pada Januari 2011. Serangan itu membuat Presiden Rusia Dmitry Medvedev memecat sejumlah pejabat kepolisian tingkat menengah dan mengarah pada pendongkelan para manajer senior Domodedovo.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement