REPUBLIKA.CO.ID, -- Lebih dari 40 persen warga Arab-Israel menyatakan banga dengan status kewarganegaraan Israel mereka. Hal itu berdasarkan survey yang dirilis oleh Israel Democracy Institute (IDI), Kamis.

Dari survey yang dilakukan pada 1.025 warga Arab-Israel, 44,5 persen dari mereka menyatakan bangga, 20 persen mengatakan tidak bangga dan hampir 30 persen menyatakan sama sekali tidak bangga. Tingkat "kebanggaan" warga Arab Israel ini mengalami sedikit penurunan dibanding tahun lalu, dimana 52,8 persen responden Arab menyatakan bangga.

"Ada yang berpendapat ini menunjukkan turunnya proporsi warga Arab yang bangga menjadi Israel, namun ada juga yang menganggap sebagai kaum minoritas, hampir setengahnya menyatakan puas sudah merupakan persentase yang sangat tinggi," ujar Tamar Hermann selaku Direktur Akademik IDI.

Tamar mengatakan, perbedaan yang didapat antara tahun 2011 dan 2012 ini juga tidak bisa disebut sebagai tren menurun di kalangan warga Arab-Israel.

"Sungguh luar biasa melihat hampir setengah warga Arab-Israel secara konsisten bangga dengan kewarganegaraan mereka. Hal ini penting mengingat kewarganegaraan mereka di negara Yahudi, kesenjangan budaya antara orang Arab dan Yahudi dan sebaliknya, dan rasa diskriminasi dari warga mayoritas," tambahnya.

Survey itu juga menunjukkan bawa kurang dari sepertiga orang Arab Israel mengatakan percaya pada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu (32%), hampir 80 persen percaya pada Mahkamah Agung, 62 persen percaya pada polisi dan 52 persen percaya pada Presiden Shimon Peres.

Ikuti Whatsapp Channel Republika