REPUBLIKA.CO.ID, VLADIVOSTOK - Para Menteri APEC membahas salah satu tantangan utama yang dihadapi negara-negara Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) yakni ketahanan pangan dan kesiapan menghadapi bencana. PertemuanTingkat Menteri digelar mendahului pertemuan Pemimpin APEC yang akan dihadirioleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tanggal 8-9 September 2012.
Pertemuan di tingkat menteri itu mengangkat tema “Integrate to Grow, Innovate to Prosper”. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan kenaikan harga pangan belakangan ini menjadi peringatan bahwa krisis pangan tahun 2007-2008 dapat melanda kembali.
Penting, kata Marty, bagi APEC dan organisasi internasional lainnya untuk memberikan perhatian serius terhadap harga pangan dan masalah ketahananpangan. “Masyarakat internasional harus mengambillangkah-langkah konkrit guna mencegah terjadinya gelombang baru penderitaan masyarakat kelompok rentan khususnya di negara-negara berkembang karena krisis pangan”, ujarnya menekankan.
Ia juga menyampaikan swasta berperan besar dalam mengatasi fluktuasi harga pangan dan mendukung upaya mencapaiketahan pangan. “Kita harus mendorong terus kerjasama publik dan swasta secaradi APEC dalam masalah ketahanan pangan," ujarnya.
Menyinggung kesiapan menghadapi bencana, Marty mengatakan setiap negara harus meningkatkan kesiagaan serta meningkatkan kapasitas untuk mempercepat pemulihan, rekonstruksidan rehabilitasi daerah yang terkena bencana.