REPUBLIKA.CO.ID, WINA---Wakil Iran untuk Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Ali Asghar Soltanieh menyerukan pelaksanaan kerja sama teknis Iran-IAEA jauh dari sensasi media.
Soltanieh mengeluarkan pernyataan tersebut dalam pertemuan teknis yang mengkaji laporan baru yang disiarkan oleh Direktur Jenderal IAEA Yukiya Amano empat hari sebelum pertemuan Dewan Gubernur IAEA.
Ia mengatakan kepada wartawan sensasi media negara Barat menciptakan hambatan bagi kelanjutan kerja sama teknis antara Iran dan badan pengawas nuklir PBB itu.
Ia menyatakan dengan tidak-adanya sensasi media, Republik Islam Iran siap membantu menyelesaikan masalah teknis dengan IAEA dalam konteks Rencana Menyeluruh.
Di dalam taklimat mengenai laporan Amano, wakil Iran tersebut menjawab pertanyaan dari anggota IAEA dan menjelaskan Iran dan IAEA mesti menyelesaikan masalah teknis tanpa campur tangan pihak lain dan jauh dari suara politik.
"Ketika masalah teknis dikumandangkan ke oleh media Barat, semua itu menambah ketegangan yang menciptakan hambatan bagi prosedur biasa kerja sama teknis," kata Solatanieh.
Mereka yang menciptakan suasana semacam itu mesti dicerca, sebab masalah dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan di luar dugaan, katanya.
Laporan IAEA mesti disiarkan setelah survei dan kajian menyeluruh, kata Soltanieh.
Ia dengan keras mencegam mereka yang memburu perolehan politik dari laporan IAEA dan mengatakan mereka memaksa Sekretariat IAEA membocorkan sesuatu sebelum menyusun laporan tersebut.
Perantara saat ini antara IAEA dan media Barat merusak citra badan PBB itu dan membuat negara anggota lain kehilangan kepercayaan pada lembaga tersebut, katanya.
Soltanieh juga membantah tuduhan tanpa dasar yang disampaikan oleh IAEA mengenai daerah Parchin.
Laporan Amano mengenai kegiatan nuklir damai Iran adalah kasus pekan lalu. Dewan Gubernur IAEA dijadwalkan bertemu pada 10 September.