Jumat 07 Sep 2012 08:25 WIB

Rusia Desak Palestina-Israel Menahan Diri

 Tentara Israel menangkap seorang warga Palestina yang menggelar aksi protes di dekat pemukiman Yahudi di Halamish, Tepi Barat, Jumat (24/8).
Foto: AP/Majdi Mohammed
Tentara Israel menangkap seorang warga Palestina yang menggelar aksi protes di dekat pemukiman Yahudi di Halamish, Tepi Barat, Jumat (24/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Moskow mendesak Palestina dan Israel untuk menahan diri dari setiap langkah yang mengarah pada meningkatnya ketegangan, kata Kementerian Luar Negeri Rusia Kamis.

"Situasi di perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza membangkitkan kekhawatiran. Belakangan ini beberapa roket telah diluncurkan di wilayah Israel. Pada 6 September, Angkatan Udara Israel melakukan serangan di Jalur Gaza. Menurut laporan-laporan yang datang, tiga orang Palestina tewas," kata kementerian itu.

"Kami pertimbangkan tindakan-tindakan yang tidak dapat diterima. Kami menyerukan kepada para pihak untuk menahan diri dari setiap langkah menuju mempertinggi ketegangan dalam hubungan satu sama lain.

"Pimpinan Israel mengutuk tindakan para gerilyawan garis keras baru-baru ini terhadap Israel. Hal ini diperlukan untuk membatasi semua tindakan kekerasan dan mengambil tindakan, untuk menciptakan suasana kepercayaan antara Palestina dan Israel guna melanjutkan proses perundingan sesegera mungkin," kata kementerian itu.

"Moskow menyuarakan keprihatinan mengenai eskalasi situasi di wilayah Palestina. Pada bulan Agustus-September tindakan kekerasan dilakukan terhadap penduduk Arab di Tepi Barat. Palestina diserang. Kerusakan-kerusakan terjadi pada sejumlah rumah dan harta mereka," kata kementerian itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement