Sabtu 08 Sep 2012 13:52 WIB

Inggris Desak Uni Eropa Perberat Sanksi Bagi Iran

Aktivitas pengeboran di ladan minyak Iran
Foto: REUTERS
Aktivitas pengeboran di ladan minyak Iran

REPUBLIKA.CO.ID, PAPHOS, SYPRUS--Menteri Luar Negeri Inggris William Haque, Jumat, mendesak Uni Eropa untuk meningkatkan tekanan terhadap Iran atas ambisi nuklirnya yang kontroversial. Inggris mengusulkan peningkatan sanksi.

"Penting untuk meningkatkan tekanan terhadap Iran dan mengintensifkan sanksi," kata Hague saat merujuk Iran ketika bertemu dengan 26 timpalannya di Uni Eropa. Para menlu negara Uni Eropa akan melakukan pembicaraan informal selama dua hari di Cyprus yang diharapkan juga akan fokus pada konflik di Suriah.

Para menteri akan diberikan pengarahan dalam pertemuan dua hari itu terkait perkembangan negosiasi berbulan-bulan dengan Iran. Pertemuan  dipimpin oleh kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton atas nama negara-negara besar tersebut.

Ashton dijadwalkan mengadakan putaran pembicaraan baru sekitar akhir Agustus dengan negosiator utama nuklir Iran Saeed Jalili. Inggris ingin pemerintah Uni Eropa menyepakati putaran baru sanksi--yang menarget sektor energi dan perdaganga-- dalam pertemuan menteri luar negeri UE berikutnya di pertengahan Oktober, kata sebuah sumber diplomatik.

Kelompok P5 +1 yang terdiri dari anggota permanen Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman sudah mengingatkan Iran untuk segera menghentikan pengayaan uranium sampai tingkat 20 persen, juga menyetop pengiriman uranium keluar dario 20 persen cadangannya dan menutup fasilitas pengayaan bawah tanah.

Para pengamat mengatakan pengayaan hingga 20 persen merupakan langkah kunci menuju tingkat 90 persen yang diperlukan untuk membuat hulu ledak nuklir. Iran bersikeras memiliki hak untuk pengayaan uranium di bawah Perjanjian Non-Proliferasi dan ingin sanksi perekonomian Barat dikurangi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement