REPUBLIKA.CO.ID, VLADIVOSTOK,-- Sanksi Barat yang digagas AS terhadap Suriah dan Iran telah melukai bisnis Rusia. Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, Sabtu (8/9).
"Bawaan sanksi unilateral AS terhadap Suriah dan Iran bertahap menjadi ekstrateritori. Sansk itu sudah menyentuh dan menggangu bisnis Rusia," ujar Lavrov usai pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton. Ia mengatakan yang paling terkena dampak ialah bank-bank Rusia.
Washington telah membekukan aset-aset milih lebih dari 100 anggota rezim Suriah dan melarang perusahaan di AS melakukan bisnis dengan mereka. Sanksi itu langsung mengenai perusahaan minyak nasional Suriah, Sytrol, bulan lalu.
Rusia yang memutuskan memveto tiga resolusi PBB terhadap suriah memicu kemarahan Barat dan Dunia Rabat. Terlepas itu, Rusia tetap menyatakan bertujuan mengakhiri konflik berdarah yang telah berlangsung 17 bulan.
"Terhadap Suriah, kami tak akan mendukung sanksi apa pun, karena sanski tak akan mengubah apa pun," ujar Lavrov kepada wartawan di sela KTT APEC.