Sabtu 08 Sep 2012 23:41 WIB

Jelang Pemilu, Hongkong Protes Kurikulum Puja-puji Partai Komunis

Warga Hong Kong protes terhadap intervensi intens Beijing terhadap politik kawasan.
Foto: AP
Warga Hong Kong protes terhadap intervensi intens Beijing terhadap politik kawasan.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG--Puluhan ribu orang di Hong Kong turun ke jalan melakukan aksi protes pada Jumat (7/9) sehari sebelum pemilu kota. Aksi itu menjadi ujian pertam bagi pemimpin baru kota tersebut, mengingat warga yang tak puas, marah atas ancaman Cina untuk membentuk ulang lansekap politik negara.

Dalam pemilu kali ini, parlemen Hong Kong akan memiliki suasana lebih demokratis, dari yang semula hanya 60 kursi menjadi 70 kursi. Setengah dari mereka dipilih langsung pada Ahad (9/8) nanti. Sementara setengah lagi ditentukan langsung oleh Beijing.

Namun hasil pemilu diprediksi mencerminkan sentimen anti-Cina Daratan yang kian menguat akhir-akhir ini. Situasi itu diperparah dengan rencana pembentukan kurikulum sekolah dengan materi pujian atas pencapaian dan prestasi Partai Komunis Cina.

Ribuan demonstran di luar kantor utama pemerintahan selama beberapa pekan lalu menuntut penghapusan kurikulum terserbut. Situasi itu bahkan memaksa Leung Chun-ying kepergiannya ke KTT APEC di Vladivostok, Rusia. Padahal keikutsertaannya merupakan keterlibatan Hong Kong pertama kali dalam pertemuan utama skala internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement