REPUBLIKA.CO.ID, Puluhan sopir truk Palestina menutup jalan-jalan utama di kota Ramallah, Tepi Barat, untuk memprotes kenaikan harga-harga.
Protes para sopir truk di Ramallah, Tepi Barat, itu merupakan yang terbaru dari serangkaian aksi mogok kecil-kecilan yang bertambah besar terhadap Otorita Palestina yang didukung Barat.
Protes ini terkait kenaikan harga dan penundaan pembayaran gaji bagi 150 ribu lebih pegawai negeri. Tidak jauh dari tempat berlangsungnya protes itu, sekitar dua puluh pekerja galian Palestina juga ikut menggelar demonstrasi.
Otorita Palestina, yang berkuasa di Tepi Barat, mengalami defisit anggaran karena Amerika dan negara-negara Arab yang mendukungnya belum menyerahkan bantuan yang telah mereka janjikan.
Para pejabat Palestina tidak banyak bertindak untuk meredakan protes, dengan mengatakan kerusuhan itu mencerminkan kemarahan rakyat terhadap kegagalan para donatur asing menyerahkan dana yang dijanjikan.