REPUBLIKA.CO.ID, Lawatan Presiden Mesir Mohammed Mursi ke Iran bulan lalu masih menimbulkan perdebatan di parlemen Iran.
Legislator Iran, Ali Mohammad Bozorgvari menyerang Presiden Mesir Mohammed Mursi karena tidak bertemu Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dalam lawatan bulan Agustus itu. Ketika itu, Mursi menghadiri KTT Gerakan Non-Blok yang beranggota 120 negara di Teheran, tetapi ia hanya berada beberapa jam saja di Iran.
Bozorgvari mengatakan bahwa pada KTT para pemimpin Muslim di Arab Saudi sebelumnya pada bulan Agustus, Mursi bertemu Raja Saudi, tetapi ia tidak bertemu Khamenei sewaktu berada di Iran. Legislator itu menyebut raja Saudi sebagai penguasa pro-Amerika.
Lawatan Mursi ke Iran merupakan kunjungan pertama seorang presiden Mesir ke negara itu dalam beberapa dekade. Dalam pidatonya di Teheran, ia menyerang sekutu utama Iran, rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad dan menyebut rezim itu menindas.
Pemimpin Islam Mesir itu juga mengatakan bahwa al-Assad telah kehilangan legitimasi sebagai presiden di tengah-tengah perang saudara, yang menurut para aktivis menewaskan lebih dari 23 ribu orang di Suriah. Morsi mengatakan al-Assad harus meletakkan jabatan.
Kantor berita ISNA juga melaporkan, pejabat kementerian luar negeri Hossein Amir Abdollahian mengatakan Iran akan menyambut baik usul Mursi mengenai kelompok kontak terdiri dari empat negara yang menjadi ujung tombak prakarsa perdamaian baru bagi konflik Suriah.