REPUBLIKA.CO.ID, BAGRAM--Amerika Serikat pada Senin secara resmi menyerahkan kendali atas
3.000 lebih tahanan di penjara bermasalah Bagram kepada Afghanistan. Namun, nasib ratusan tahanan lain masih diperselisihkan.
Pada masa lalu, penjara itu dijuluki Teluk Guantanamo Afghanistan. Kabul pun memuji pengalihan penjara itu sebagia kemenangan kedaultan.
Selain itu, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) juga bersiap menyerahkan keamanan negara sepenuhnya kepada Afghanistan dan menarik seluruh pasukan tempurnya pada akhir 2014.
Tapi, pengulas menyatakan, alih-alih hakiki dan berniat membela hak asasi manusia menyuarakan keprihatinan tentang pelanggaran penahanan administratif. langkah itu hanyalah simbol.
Pertanyaan masih tersisa bagi nasib tahana lain, termasuk pejuang Taliban dan tersangka teroris, 50 orang asing yang tercakup oleh perjanjian tersebut. Itu belum ratusan warga Afghanistan, yang ditangkap sejak kesepakatan peralihan itu ditandatangani pada 9 Maret.
Pejabat Afghanistan pada Senin memimpin upacara kecil serah terima di penjara yang bernama resmi. Sarana Penahanan Parwan. Fasilitas tahanan itu sering disebut Bagram sesuai dengan nama tetangganya, pangkalan udara Amerika Serikat di utara Kabul.