Selasa 11 Sep 2012 08:40 WIB

Presiden Jadikan Pelaksanaan KTT APEC Rusia Pembelajaran

SBY sedang menyampaikan pidato di depan para chief executive officer dal am APEC CEO Summit di Vladivostok, Rusia, Sabtu (8/9). SBY menjadi salah satu pembicara utama dalam pertemuan para pengusaha yang masih merupakan rangkaian dari KTT APEC.
Foto: Nasihin Masha/Republika
SBY sedang menyampaikan pidato di depan para chief executive officer dal am APEC CEO Summit di Vladivostok, Rusia, Sabtu (8/9). SBY menjadi salah satu pembicara utama dalam pertemuan para pengusaha yang masih merupakan rangkaian dari KTT APEC.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjanjikan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Bali, tahun depan lebih menarik dibanding di Rusia tahun ini. Salah satunya dengan memperpanjang waktu pertemuan antarpemimpin negara.

Menurut Presiden, perhelatan KTT APEC di Vladivostok Rusia itu mengesankan. "Mereka membangun sebuah kompleks pertemuan di sebuah pulau Russkiy dengan fasilitas yang memadai. Semua kebutuhan terlayani dengan baik plus keamanan yang luar biasa. Namun demikian, kelemahannya adalah manajemen waktu. Beberapa pertemuan kurang panjang waktunya," kata Presiden, sebagaimana disampaikan oleh staf KBRI Moskow, M Aji Surya kepada ANTARA di London, Selasa.

"Dalam KTT di Bali yang akan datang, saya minta pertemuan-pertemuan para pemimpin diberikan alokasi waktu yang cukup. Kita mungkin tidak bersaing dalam fasilitas KTT Vladivostok, namun kita akan ciptakan keunggulan di sektor lain serta penajaman tertentu," kata Presiden.

Presiden berharap APEC tahun depan bukan hanya sukses dalam penyelenggaraan tetapi juga dalam substansi bagi kepentingan nasional. Para menteri diberikan PR agar KTT di Bali nanti bisa sangat monumental sebagaimana KTT di Bogor tahun 1994.

Dalam catatan Presiden SBY, katanya, kunjungan ke Rusia ini memiliki arti strategis mengingat Indonesia salah satu pemain utama dan juga calon tuan rumah APEC tahun depan. Dikatakannya usai mengikuti rangkaian pertemuan resmi, presiden memaksimalkan kunjungan dengan aneka pertemuan lain seperti dengan Presiden Rusia, Korsel, Meksiko, Tiongkok, Peru juga dengan beberapa CEO perusahaan yang ingin investasi di Indonesia.

Sejumlah topik penting yang dibicarakan antara lain tentang keamanan pangan. Presiden berharap semua pelaku ekonomi dapat mempertahankan pasokan, keterjangkauan harga serta peningkatan kesejahteraan petani.

Untuk itu direkomendasikan peningkatan investasi infrastuktur, efisiensi saluran distribusi dan koordinasi kebijakan. "Semua pertemuan dipastikan untuk perkembangan ekonomi bersama dan bermanfaat bagi rakyat Indonesua," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement