REPUBLIKA.CO.ID, OAK CREEK, AS--Seorang supremasist kulit putih yang membunuh setengah lusin orang dalam kuil Sikh di Amerika Serikat pada Agustus lalu, ternyata sempat mengejar polisi yangh hadir pertama kali di tempat kejadian perkara. Pelaku menembakkan peluru berkali-kali saat ia terbaring terluka di belakang mobil. Adegan itu terlihat dalam video yang dirilis Senin.
Kepala Polisi Oak Creek, John Edwards, memutar video dari kamera mobil sukat Letnan Brian Murphy, dan mengatakan sang polisi ditembak hingga 15 kali, tidak sembilan kali seperti yang diungkapkan sebelumnya. Beruntung rompi antipelurunya mampu menahan tiga butir peluru, ujar Edwards.
Murphy ditembak saat ia hendak mendekat ke arah dua korban dari amukan Wade Michael Paga pada 5 Agustus lalu di Kuil Sikh Wisconsin. Page, 40 tahun, veteran angkatan darat AS, menembakkan pistol berkaliber 9 mm miliknya tak lama setelah ibadah Minggu dimulai. Ia membunuh enam jemaat dan melukai empat orang lain termasuk Murphy, sebelum akhirnya membunuh dirinya sendiri.
Motif Page dalam penembakan tersebut masih belum jelas. Biro Investigasi Federal (FBI) masih menyelidiki kasus tersebut. Jaksa AS, James Santelle, menyatakan penyelidikan bisa memakan waktu berpekan atau berbulan-bulan sebelum FBI mengumukan kesimpulannya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
