REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Pakar sejarah Allen Paulus mengatakan beberapa materi keterlibatan Uni Soviet (US) dalam pembantaian Kathyn, pembunuhan massal yang menewaskan lebih dari 22 ribu warga Polandia pada 1940, sudah terjabarkan. US sengaja tidak dimunculkan dalam catatan dengar pendapat Kongres AS pada 1951/1952 untuk menyelidiki salah satu pembantaian paling biadab pada Perang Dunia II tersebut.
Paulus mengatakan bukti baru tersebut juga menunjukkan laporan serupa yang dikirim Duta Besar Inggris di Polandia kala itu, Owen O'Malley kepada Perdana Menteri (PM) Inggris, Winston Churchill. Bukti itu diteruskan London kepada Presiden AS ke-32, Franklin Delano Roosevelt, di Washington. (baca: AS Tutup Mulut Soviet Bantai Penduduk Polandia).
"Saat ini sudah cukup bukti negatif," tulis O'Malley seperti BBC News, Senin (101/9). "Efek kumulatif dari penolakan keras Rusia (US) untuk bertanggungjawab atas pembantaian itu," tulis sebuah dokumen rahasia mengenai PD II yang dideklasifikasi Lembaga Arsip Nasional AS.
Pembantaian di Hutan Kathyn adalah pembunuhan massal yang dilakukan Polisi Rahasia Soviet (NKVD) terhadap orang-orang Polandia, medio April sampai Mei 1940, pada masa pemerintahan Josep Stalin. NKVD mengeksekusi mati sekira 22 ribu orang Polandia, delapan ribu di antaranya dikatakan adalah Korp Perwira Polandia, yang ditawan semasa invansi US ke Polandia pada 1939. Pada 1990, Presiden US, Mikhail Gorbachev mengakui keterlibatan dan bertanggungjawab atas pembantain tersebut.