REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan bakal menggelontorkan 2,3 miliar dolar AS selama lima tahun ke depan untuk mengamankan senjata taktis. Dana itu mengantisipasi perkembangan fasilitas senjata nuklir dan pangkalan rudal Korea Utara, yang menjadi target dari senjata taktis tersebut.
Kementerian Pertahanan Korsel menyetujui mengeluarkan dana tersebut untuk membeli ratusan rudal balistik dan senjata lain, kata Lembaga Akuisisi Pertahanan dan Badan Pengadaan. Namun rencana itu masih perlu persetujuan parlemen untuk dilaksanakan.
Pada April lalu Korsel meluncurkan rudal jelajah baru yang dijuluki 'Hyunmu-3', yang dapat mampu menempuh jelajah lebih dari seribu kilometer (625 mil). Militer Korsel berencana meningkatkan jumlah rudal jelajah Hyunmu-3 di samping jumlah rudal balistik Hyunmu-2, yang memiliki jangkauan 300 kilometer.
Korsel juga menginginkan Amerika Serikat memperluas jangkauan rudal balistik Seoul. As menempatkan 28.500 tentara di Korsel yang menjadi sekutu dekatnya. AS juga bertindak sebagai penjamin 'payung' nuklir jika terjadi serangan bom atom.
Sebagai imbalannya, Seoul memelihara batas kemampuan rudalnya sampai 300 kilometer. Kebutuhan memperkuat kemampuan rudal Seoul dianggap sebagai urgensi baru setelah Korut meluncurkan roket jarak jauh terbaru pada April.
Korsel yakin Korut memiliki seribu rudal dari berbagai jenis. Banyak di antara rudal-rudal itu, diarahkan ke Seoul dan lokasi-lokasi lain di Korsel, klaim Pemerintah Korsel.