REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Para ahli senior dari enam negara berkumpul di Kairo untuk membahas situasi di Suriah, kata Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi.
Salehi mengatakan bahwa awalnya, Presiden Mesir Mohammed Mursi telah mengusulkan satu pertemuan empat negara, namun Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad menyarankan agar ditambahkan dua negara lagi dalam kelompok itu.
"Awalnya hal itu diusulkan, bahwa menteri luar negeri dari enam negara harus bertemu di Mesir, tapi kemudian, karena berbagai alasan, telah diputuskan bahwa para ahli dari enam negara harus mengambil bagian dalam pertemuan pertama di Kairo, Mesir," kata menteri luar negeri Iran.
"Setelah ini, para ahli dari enam negara berkumpul di Kairo Mesir pada Senin untuk membahas situasi di Suriah, dan menemukan cara untuk mengakhiri kekerasan di negara Arab itu," tambahnya.
Suriah telah mengalami kerusuhan sejak Maret 2011 dengan serangan-serangan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata terhadap pasukan polisi dan penjaga perbatasan Suriah yang dilaporkan di seluruh negeri.
Mengingat pentingnya mengakhiri krisis Suriah dalam perdamaian dan keamanan Timur Tengah serta seluruh dunia, satu prakarsa untuk membentuk kelompok kontak segiempat di Suriah diajukan dengan terlebih dahulu Presiden Mesir Mohammed Mursi, presiden pertama pasca-revolusi pada pertemuan darurat Organisasi Kerja sama Islam (OKI) di Mekkah, Arab Saudi, baru-baru ini.
Usul itu muncul di dalam diskusi lebih lanjut selama pembicaraan telepon baru-baru ini antara para menteri luar negeri Iran dan Mesir, dan juga menjadi topik bahasan antara pejabat senior Iran dan Mesir di sela-sela pertemuan para kepala negera dalam KTT ke-16 Gerakan Non-Blok di Teheran akhir Agustus.