REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya Kemenlu Myanmar mengeluarkan izin visa dan izin masuk Rakhine State bagi Tim Medis Medical Emergency and Rescue Committe (MER-C) Indonesia.
Berbekal surat tersebut dan Nota Diplomatik dari Kemenlu RI, sebanyak lima relawan MER-C, Rabu (12/9), pukul 05.00 WIB bertolak ke Yangon, Myanmar.
"Rencananya selama dua pekan mereka menyalurkan bantuan," ungkap Manager Operational MER-C Rima Manzanaris. Tim ini terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, perawat bedah, dan bidang logistik.
Ketua Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad turut melepas keberangkatan Tim di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Tim yang bertugas pada misi kali ini, yaitu dr. Yogi Prabowo, SpOT (Ketua Tim), dr. Zackya Yahya, SpOk, dr. Meaty F, dr. Kresna Agung, dan Azis Muslim (staf logistik).
Surat izin dari Kemenlu Myanmar dan Nota Diplomatik tersebut, imbuh Rima, sudah dinanti sejak pengajuan sebulan lalu. Tim berharap langkah selanjutnya bisa segera masuk ke lokasi konflik dan pengungsian di Rakhine State. Mereka bakal memberikan bantuan dan pelayanan medis bagi para korban.
Tim dijadwalkan tiba di Yangon, ibukota Myanmar pada pukul 11.15 waktu setempat. Setibanya di Bandara Yangon, bersama staf KBRI, Tim akan langsung menuju kantor KBRI guna berkoordinasi lebih lanjut mengenai rencana misi medis MER-C di Rakhine State.
"Keberangkatan tim kami terwujud atas kepercayaan dan bantuan para donatur, mohon doanya agar misi kemanusiaan ini berjalan lancar amanah donasi dari rakyat Indonesia tersampaikan pada yang membutuhkan,"harap Rima.