Rabu 12 Sep 2012 12:41 WIB

AS-Israel di Balik Film 'Anti-Islam'?

Rep: Umi Lailatul/ Red: Hafidz Muftisany
Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Benghazi, Libya, terbakar saat sekelompok demonstran menggelar aksi memprotes film yang diproduksi di Amerika Serikat pada 11 September.
Foto: Reuters/Esam Al-Fetori
Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Benghazi, Libya, terbakar saat sekelompok demonstran menggelar aksi memprotes film yang diproduksi di Amerika Serikat pada 11 September.

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA--Peluncuran film ''Anti Islam" telah memicu aksi protes di beberapa negara. Negara Amerika Serikat (AS) dan Israel diduga berada di balik pembuatan film kontroversi itu.

The Wall Street Journal pada Selasa, (11/9), melaporkan negara Israel dan AS berada di balik pembuatan film itu. Film itu diduga dibuat oleh Sam Bacile (52 tahun). Dia adalah seorang pengembang real estate yang tinggal di California Selatan dan telah lama memusuhi Islam.

Sementara itu, Israel diduga terlibat dalam hal pendanaan produksi film kontroversial itu. Dana Yahudi diduga mengalir senilai lima juta dolar AS untuk pembuatan film ini. 

Seperti diketahui sebelumnya, film ini telah menuai protes di beberapa negara seperti Mesir dan Libya. Aksi demo di Mesir sempat diwarnai pembakaran Bendera AS. Sementara itu, demo di Libya akhirnya berujung bentrokan.

Akibatnya, seorang staff konsulat AS untuk Libya tewas dan seorang petugas keamanan terluka. Para demonstran menilai film tersebut telah menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW. Mereka juga mendesak AS untuk segera minta maaf kepada kaum Muslim atas peluncuran film itu.

sumber : press tv
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement