Rabu 12 Sep 2012 15:47 WIB

Kunjungi Lebanon, Komunitas Muslim Menyadari Kegelisahan Paus

Rep: Agung Sasongko/ Red: Djibril Muhammad
Paus Benediktus XVI
Foto: AFP
Paus Benediktus XVI

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT - Begitu banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Paus Benekdiktus XVI dalam kunjungannya ke Lebanon pekan ini. Pidato kontroversial, dan nasib minoritas Kristen selepas musim semi Arab, bakal menjadi fokus Paus dalam kunjungannya itu.

Merespon kedatangan Paus pada Jumat (14/9) besok, pemimpin komunitas Muslim menegaskan kedatangan Paus merupakan kesempatan membangun ulang perdamaian antar umat beragama di Timur Tengah yang mulai terganggu.

"Kami siap menyambut beliau," kata Sayyaid Ali Fadlallah, salah seorang pemimpin komunitas Muslim seperti dikutip dailystar, Selasa (12/9).

Fadllalah mengatakan kunjungan Paus akan membantu umat Islam dan Kristen untuk bersatu melawan tantangan, khususnya upaya Yahudisasi Israel terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Al-Quds. "Kunjungan ini akan meningkatkan persatuan nasional. Hal yang sangat dibutuhkan saat ini," kata dia.

Ulama lain, Sayyid Mohammad Hasan Al-Amin mengatakan kunjungan Paus akan memberikan dampak positif bagi perdamaian di Lebanon dan Timur Tengah. Sebab, minoritas Kristen adalah satu dari sekian banyak elemen dalam masyarakat Lebanon.

Cendikiawan Muslim, Ahmed Assir menilai kunjungan Paus merupakan hal yang sangat normal. Ia sangat diterima di Lebanon, karena posisinya sebagai kepala gereja Katolik. "Saudara kami yang Kristen merupakan mitra kami di Lebanon. Saya kira, ini adalah hak Paus untuk mengunjungi Lebanon," ucapnya.

Kekhawatiran Paus

Para pemimpin komunitas Muslim menyadari paus tentu khawatir dengan perkembangan musim semi Arab terhadap umat Nasrani. Karena itu, komunitas Muslim memastikan bahwa keamanan minoritas Kristen akan terjamin.

Mufti Lebanon, Skheikh Rashid Qabbani berjanji akan bekerja keras guna menghilangkan kekhawatiran yang muncul akibat perubahan dunia Arab. "Harus diakui, situasi dunia Arab belum stabil sampai kita mendapatkan ide tentang masa depan Timur Tengah," kata dia.

Menurut Qabbani, rezim dunia Arab telah berganti. Ada satu harapan akan lahirnya keamanan, kesetaraan dan keadilan dari rezim baru. "Saya pikir, Paus memiliki harapan yang sama," kata dia.

Wakil Kepala Cendikiawan Muslim, Sheikh Salem Rafei mengatakan umat Nasrani merupakan bagian utama dari Lebanon. Sebabnya, hak-hak mereka bakal mendapat jaminan dari komunitas Muslim.Sebelumnya, Paus Benediktus sempat memicu kemarahan umat Islam atas pidatonya yang dianggap melecehkan Islam dan Muslim.

Ia juga sempat menerima kritik dari umat beragama di seluruh dunia karena menyatakan  menjadi Kristen adalah satu-satunya jalan menuju keselamatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement