REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pemerintahan Barack Obama mendukung pengembalian aset negara-negara Arab yang mengalami masa revolusi. Banyak harta para pemimpin otoriter yang dibekukan oleh AS termasuk Suriah.
Qatar dan negara-negara teluk yang bersebrangan dengan Presiden Bashar al-Assad mendukung pembekuan aset pemerintah Suriah di luar negeri.
Bulan Agustus lalu Obama membekukan seluruh aset pemerintah Suriah yang berada di yurisdiksi AS. Ia juga memblokir warga AS yang melakukan transaksi keuangan dengan Suriah.
Wakil Penasehat Keamanan Nasional, Michael Froman, mencatat aset-aset tersebut saat ini masih banyak yang disembunyikan di perusahaan-perusahaan palsu dan serta nama-nama palsu.
Ia menyarankan agar dilakukan kerjasama di beberapa negara yang lebih baik untuk membuka sistem ekonomi dan hukum guna mempercepat pengembalian aset-aset tersebut.
Para investigator telah menjelaskan skema kompleks untuk menyembunyikan aset-aset negara seperti pembentukan perusahaan-perusahaan induk, pembukaan rekening di luar negeri, serta pembelian real estate. "Tidak ada cara cepat untuk menyelesaikan masalah hukum yang sangat kompleks ini," ujar Froman