REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI - Ratusan pengunjuk rasa Yaman pada Kamis (12/9) menyerbu kedutaan besar Amerika Serikat di Sanaa sebagai protes atas film menghina Islam. Penjaga keamanan berusaha menahan mereka dengan melepaskan tembakan ke udara, kata beberapa saksi seperti dilansir Reuters.
Mereka mengatakan para demonstran memecahkan jendela kantor keamanan di luar kedutaan sebelum menerobos gerbang utama kompleks yang dijaga ketat di timur Sanaa. Penjaga keamanan melepaskan tembakan dan ada laporan korban jiwa pada kedua pihak, tetapi tidak ada rincian yang segera tersedia.
Unjuk rasa menentang film benci Islam itu juga terjadi di negara-negara Muslim lainnya Pemerintah Bahrain, Rabu (12/9) dengan keras mencela film anti-Islam yang menghujat Nabi Muhammad SAW dan menyerukan larangan penayangan film tersebut.
Kementerian Luar Negeri Bahrain mengatakan dalam satu pernyataan film itu mencemooh ajaran agama, yang harus dihormati, serta moral dan nilai kemanusiaan.
Kementerian tersebut menyeru Organisasi Kerja Sama Islam dan semua negara Islam untuk bertindak tegas terhadap praktek-praktek yang menyulut hasutan semacam itu, dan melakukan tindakan yang perlu guna menghentikan pembuatan serta penayangan film tersebut.
Semua orang yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggung-jawaban, katanya. Film "Innocence of Muslims" telah membuat marah umat Muslim di seluruh dunia dan memicu protes serta bentrokan yang merenggut nyawa duta besar AS di Libya serta tiga stafnya.
Kementerian itu juga mengutuk serangan terhadap Konsulat AS di Benghazi, Libya, dan serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Mesir. Kementerian menganggap semua serangan tersebut tak bisa diterima dan bertentangan dengan peraturan hukum internasional.