REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A---Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi meminta maaf kepada Presiden AS Barack Obama atas serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Ibu Kota Yaman, Sana'a, sementara korban jiwa akibat konflik tersebut naik jadi tiga.
Serangan di Yaman terjadi sebagai bagian dari kemarahan yang tersebar luas di seluruh dunia Muslim mengenai film AS yang menghujat Nabi Muhammad SAW.
"Saya meminta maaf kepada Presiden AS Barack Obama dan rakyat Amerika Serikat atas serangan agresif terhadap Kedutaan Besar AS di Sana'a," kata Hadi di dalam pernyataan singkat sebagaimana dikutip kantor berita Yaman, Saba.
"Mereka yang melancarkan serangan ini adalah massa yang tak menyadari rencana yang berjangkauan jauh oleh kekuatan Zionis, terutama mereka yang menyiarkan film yang menghina Nabi Muhammad SAW," kata Hadi, saat ia memerintahkan penyelidikan mengenai serangan tersebut.
Kementerian Dalam Negeri Yaman mengatakan di dalam satu pernyataan singkat "semua staf diplomatik di Kedutaan Besar AS di Sana'a telah diungsikan pada pagi hari yang sama ke satu tempat aman dan tak seorang pun cedera", demikian laporan Xinhua.
Jumlah korban akibat bentrokan selama berjam-jam antara demonstran yang marah dan pasukan keamanan di dalam Kedutaan Besar AS dan sekitarnya naik jadi tiga --semuanya pemrotes. Sementara itu sebanyak 30 orang lagi cedera, sebagian dari mereka terkena peluru dan berada dalam kondisi kritis, kata laporan medis yang disiarkan oleh jejaring hak asasi manusia organisasi non-pemerintah setempat.
Ratusan pemrotes muda berpawai di luar gedung kedutaan itu sejak pagi hari, sehingga tentara melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan mereka.
Namun pemrotes berhasil menembus blokade keamanan dan memanjat tembok kedutaan besar lalu membuka pintu sehingga pemrotes lain bisa masuk, kata beberapa saksi mata.
Semua perlengkapan dan mobil di dalam kedutaan besar tersebut dirusak, termasuk kendaraan lapis baja duta besar AS, sementara beberapa bagian bangunan kedutaan besar dibakar, demikian laporan keamanan yang disampaikan oleh satu tim penyelidik Yaman ke Kementerian Dalam Negeri.
Laporan itu disampaikan sekitar satu jam setelah pasukan keamanan mengusir pemrotes dan memulihkan keadaan di kedutaan besar tersebut.
Pemrotes juga membakar bendera AS dan menggantinya dengan bendara putih yang berisi tulisan dalam bahasa Arab, "Tak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya."