Sabtu 15 Sep 2012 06:32 WIB

Demo Film Anti-Islam, Tiga Orang Tewas

Peta wilayah Sudan.
Foto: africa-confidential.com
Peta wilayah Sudan.

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM---Tiga orang tewas Jumat selama demonstrasi menentang film anti-Islam di luar Kedutaan Besar AS di Sudan, kata radio pemerintah.

Siaran singkat radio Sudan itu tidak memberikan penjelasan terinci lebih lanjut mengenai insiden tersebut.

Polisi menembakkan gas air mata dan menggunakan pentungan untuk berusaha membubarkan ribuan pemrotes yang berusaha menyerbu kedutaan yang berada di luar Khartoum itu.

Beberapa dari mereka sempat memasuki kompleks perwakilan AS tersebut.

Di Tunisia, sedikitnya tiga orang juga tewas dan 28 lain cedera Jumat setelah polisi bentrok dengan ratusan pemrotes yang berusaha menyerbu Kedutaan Besar AS terkait dengan film yang menghina Nabi Muhammad itu.

Sehari sebelumnya di Yaman, bentrokan setelah demonstran menyerbu Kedutaan Besar AS menewaskan empat pemrotes dan 48 orang cedera, termasuk 10 anggota pasukan keamanan yang ditugasi menjaga kedutaan tersebut.

Demonstran marah atas sebuah film yang dibuat di AS yang dianggap menghina Islam. Film itu telah menyulut kemarahan di berbagai penjuru kawasan dan serangan-serangan dilakukan terhadap sejumlah kedutaan besar di Sudan, Tunisia dan Mesir.

Duta Besar AS untuk Libya Christopher Stevens dan tiga warga lain Amerika tewas setelah orang-orang bersenjata menyerang konsulat negara itu dan sebuah tempat pengungsian aman di kota Benghazi, Libya timur, pada Selasa malam.

Para penyerang itu merupakan bagian dari massa yang menyalahkan AS atas sebuah film yang dianggap menghina Nabi Muhammad.

Presiden AS Barack Obama berjanji mengadili mereka yang bertanggung jatab atas serangan di Benghazi, yang kata para pejabat AS mungkin telah direncanakan sebelumnya.

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan, Washington tidak memiliki kaitan dengan film itu, yang disebutnya "menjijikkan dan tercela".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement