REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO---Duta Besar Amerika Serikat untuk Mesir meninggalkan Kairo di tengah memanasnya protes di negara Afrika Utara itu terhadap film anti-Islam yang diproduksi oleh warga keturunan Israel-Amerika.
Pada hari Jumat (14/9), Washington mengosongkan kedutaannya di Kairo menyusul berlanjutnya protes anti-Amerika di negara itu. demikian dilaporkan Press TV.
Demonstrasi di ibukota Mesir digelar untuk mengekspresikan kemarahan Muslim terhadap film yang menghina Nabi Muhammad SAW.
Sebelumnya, bentrokan meletus antara demonstran dan pasukan keamanan. Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan para demonstran di luar kedutaan AS.
Lebih dari 200 orang dilaporkan cidera dalam bentrokan di Kairo. Polisi juga telah menangkap puluhan demonstran. Demonstrasi menentang film anti-Islam dimulai di Kairo pada 11 September.
Sementara itu, Presiden Mesir Muhammad Mursi mengutuk produksi dan penyebaran film tersebut. "Kami menolak segala jenis serangan atau penghinaan terhadap Nabi kita. Saya mengutuk dan menentang semua yang menghina Nabi," ujar Mursi dalam kunjungan ke Brussels.