REPUBLIKA.CO.ID, HELMAND -- Ledakan bom kembali terjadi di Afghanistan tepatnya di Provinsi Helmand, Afghanistan pada Jumat, (14/9) sore waktu setempat. Akibat ledakan tersebut, sedikitnya 12 orang warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak dilaporkan tewas.

Pihak berwenang setempat mengatakan para korban berasal dari dua keluarga. Para korban tewas ketika sebuah bom menghantam van yang mereka tumpangi.

''Korban terdiri dari lima perempuan dan seorang anak berasal dari satu keluarga. Sementara itu, empat perempuan dan dua anak berasal dari keluarga lainnya,'' kata Juru Bicara Gubernur Provinsi Helmand, Daud Ahmadi, pada Sabtu, (15/9) seperti dikutip dari AFP.

Ahmadi mengatakan hingga saat ini belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, diduga serangan ini merupakan aksi dari Kelompok Gerilyawan Taliban.

Seperti diketahui, ketegangan antara pasukan Amerika Serikat (AS) beserta sekutunya dengan Kelompok Gerilyawan Taliban sebenarnya sudah terjadi sejak 11 tahun lalu. AS dan sekutunya melakukan invansi dan penyerangan di negara tersebut untuk memerangi terorisme.

Namun, upaya invasi tersebut justru membuat banyak warga sipil tidak berdosa tewas. Menurut data terbaru yang dirilis oleh PBB, hampir 1.200 warga sipil tewas dalam konflik di seluruh Afghanistan pada semester pertama 2012.

Ikuti Whatsapp Channel Republika