REPUBLIKA.CO.ID, Persekutuan Pertahanan Atlantik Utara - NATO - tidak bersedia mengungkapkan identitas dua tentaranya yang tewas dalam serangan terbaru "musuh dalam selimut" oleh seorang aparat Afghanistan.
Dilaporkan Radio Australia, menurut pasukan koalisi, seorang lelaki yang diduga adalah anggota kepolisian setempat mengarahkan senjata apinya ke sejumlah anggota pasukan asing yang adalah rekan-rekannya, dan melakukan pemberondongan, mengakibatkan dua tewas sedangkan tiga lainnya terluka.
Penyerang itu segera dihabisi dengan tembakan balasan. Serangan tersebut terjadi di Provinsi Helmand, di mana kebanyakan tentara asing yang ditempatkan berasal dari Inggris dan Amerika.
Pada tahun ini saja, 47 tentara dari pasukan mancanegara telah tewas akibat tembakan tentara dan polisi Afghanistan. Sementara pada bulan lalu,2 tentara Australia tewas sedangkan 3 lainnya terluka, ketika seorang tentara Afghan memberondong mereka.
Rentetan serangan akhir-akhir ini menimbulkan keprihatinan bahwa Afghanistan tidak akan sanggup untuk mengurus keamanannya apabila NATO menarik diri dalam tahun 2014.
Dalam perkembangan lain, seorang anak perempuan Afghan berusia 16 tahun telah menjalani hukuman dera karena dituding punya pacar. Para aktivis perempuan kini mengatakan, yang bersangkutan, sejak dicambuk, terus sakit-sakitan.
Ia didera di depan para tetua desa dan sanak keluarganya bulan ini, sementara pemuda yang dikatakan adalah pacarnya didenda sebanding dengan 1600 dolar.
Pada Juli lalu, eksekusi seorang perempuan yang dituding berzina sempat direkam dalam video yang kemudian diedarkan, memancing celaan pedas dari mancanegara.